LDII Dukung Gus Irfan dan Dahnil Pimpin Kementerian Haji dan Umrah

“Kami menilai Gus Irfan memiliki kapasitas dan integritas yang mumpuni. Beliau berpengalaman di dunia pesantren, sekaligus memiliki kepedulian tinggi terhadap umat,” ujarnya.

Nasional Oleh: Mukmin 10 September 2025 32x dilihat
LDII Dukung Gus Irfan dan Dahnil Pimpin Kementerian Haji dan Umrah

Jakarta (10/9). Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menyampaikan dukungan penuh atas terbentuknya Kementerian Haji dan Umrah yang kini dipimpin KH Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai menteri, bersama Dahnil Anzar Simanjuntak yang ditunjuk sebagai wakil menteri.

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, mengatakan penunjukan Gus Irfan dan Dahnil Anzar merupakan langkah penting bagi peningkatan pelayanan ibadah haji. “Kami menilai Gus Irfan memiliki kapasitas dan integritas yang mumpuni. Beliau berpengalaman di dunia pesantren, sekaligus memiliki kepedulian tinggi terhadap umat,” ujarnya. 

Menurut KH Chriswanto, Dahnil Anzar juga dinilai layak mendampingi sebagai wakil menteri karena pengalamannya di bidang manajerial. Menurutnya, duet ini akan mampu membawa tata kelola haji nasional menjadi lebih transparan, efisien, dan memberi kenyamanan bagi jamaah.

LDII berharap keberadaan kementerian baru ini dapat fokus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk transparansi anggaran dan kepuasan jamaah. “Ibadah haji adalah peristiwa besar bagi umat Islam. Penyelenggaraannya harus menghadirkan ketenangan, kenyamanan, dan pengalaman spiritual mendalam,” tegas Chriswanto.

Ia juga mengingatkan bahwa pelayanan terhadap jamaah harus menjadi prioritas utama. Haji, kata Chriswanto, bukan sekadar perjalanan ritual, melainkan pengalaman spiritual yang seumur hidup. Karena itu, aspek kesehatan, keselamatan, hingga kenyamanan jamaah harus dijamin negara.

Dalam kesempatan itu, LDII turut menyampaikan sepuluh poin masukan terkait pembenahan penyelenggaraan haji. Di antaranya pelayanan yang merata tanpa diskriminasi, akuntabilitas dalam penggunaan dana, efisiensi biaya tanpa menurunkan kualitas, serta peningkatan pengalaman spiritual jamaah agar mereka pulang dengan predikat haji mabrur.

“Pemerintah juga perlu memperkuat digitalisasi sistem, edukasi manasik, serta ketersediaan tenaga pendamping di lapangan. Kami menilai antrean panjang haji harus bisa dikurangi sehingga umat bisa lebih cepat menunaikan ibadah,” tambahnya.

LDII menegaskan siap bersinergi dengan pemerintah untuk menyukseskan berbagai program keagamaan, khususnya haji dan umrah. Dukungan ini diharapkan semakin memperkokoh upaya nasional dalam memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia.

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!